Istilah
mutasi umumnya digunakan untuk perubahan gen, sedangkan perubahan kromosom yang
dapat diamati dikenal sebagai variasi kromosom atau mutasi besar/gross mutation
adalah perubahan jumlah kromosom dan susunan atau urutan gen dalam kromosom.
Mutasi kromosom sering terjadi karena kesalahan meiosis dan sedikit dalam
mitosis. Pada prinsipnya mutasi kromosom dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Mutasi kromosom terjadi karena perubahan jumlah
kromosom
Mutasi
kromosom yang terjadi karena perubahan jumlah kromosom (ploid) melibatkan
kehilangan atau penambahan perangkat kromosom (genom) disebut euploid, sedang
yang terjadi pada hanya pada salah satu kromosom dari genom disebut aneuploid.
a. Euploid (Eu = benar; ploid = unit)
Makhluk
hidup yang terjadi secara kawin, biasanya bersifat diploid, memiliki 2
perangkat kromosom atau 2 genom pada sel somatisnya (2n kromosom). Organisme
yang kehilangan 1 set kromosomnya disebut monoploid. Organisme monoploid
memiliki satu genom atau satu perangkat kromosom (n kromosom) dalam sel
somatisnya. Sel kelamin (gamet), yaitu sel telur (ovum) dan spermatozoa,
masing-masing memiliki satu perangkat kromosom. Satu genom (n kromosom) yang
disebut haploid. Sedangkan organisme yang memiliki lebih dari dua genom disebut
poliploid, misalnya triploid (3n kromosom), tetraploid (4n kromosom),
heksaploid (6n kromosom). Poliploid yang terjadi pada tumbuhan misalnya pada
apel dan tebu. Poliploid pada hewan misalnya Daphnia, Rana esculenta, dan
ascaris. Poliploid dibagi menjadi dua, yaitu otopoliploid, terjadi pada
kromosom homolog, misalnya semangka tak berbiji; dan alopoliploid, terjadi pada
kromosom non homolog, misalnya Rhaphanobrassica (akar sepeti kol, daun mirip
lobak).
b. Aneuploid (An = tidak; eu = benar; ploid = unit)
Aneuploid
adalah perubahan jumlah n-nya. Mutasi kromosom ini tidak melibatkan seluruh
genom yang berubah, melainkan hanya terjadi pada salah satu kromosom dari
genom. Biasa disebut juga dengan aneusomik. Macam- macam aneusomik antara lain
:
·
Monosomik (2n-1); mutasi karena
kekurangan 1 kromosom
·
Nullisomik (2n-2); mutasi karena
kekurangan 2 kromosom
·
Trisomik (2n+1); mutasi karena
kelebihan 1 kromosom
·
Tetrasomik (2n+2); mutasi karena
kelebihan 2 kromosom
Aneusomik pada manusia dapat
menyebabkan:
1. Sindrom Turner, dengan
kariotipe (22AA+X0). Jumlah kromosomnya 45 dan kehilangan 1 kromosom kelamin.
Penderita Sindrom Turner berjenis kelamin wanita, namun ovumnya tidak
berkembang (ovaricular disgenesis).
2. Sindrom Klinefelter,
kariotipe (22 AA+XXY), mengalami trisomik pada kromosom gonosom. Penderita
Sindrom Klinefelter berjenis kelamin laki- laki, namun testisnya tidak
berkembang (testicular disgenesis) sehingga tidak bisa menghasilkan sperma
(aspermia) dan mandul (gynaecomastis) serta payudaranya tumbuh.
3. Sindrom Jacobs, kariotipe
(22AA+XYY), trisomik pada kromosom gonosom. Penderita sindrom ini umumnya
berwajah kriminal, suka menusuk-nusuk mata dengan benda tajam, seperti
pensil,dll dan juga sering berbuat kriminal. Penelitian di luar negeri mengatakan
bahwa sebagian besar orang-orang yang masuk penjara adalah orang-orang yang
menderita Sindrom Jacobs.
4. Sindrom Patau, kariotipe
(45A+XX/XY), trisomik pada kromosom autosom. kromosom autosomnya mengalami
kelainan pada kromosom nomor 13, 14, atau 15.
5. Sindrom Edward, kariotipe
(45A+XX/XY), trisomik pada autosom. Autosom mengalami kelainan pada kromosom
nomor 16,17, atau 18. Penderita sindrom ini mempunyai tengkorak lonjong, bahu
lebar pendek, telinga agak ke bawah dan tidak wajar.
6. Sindrom Down, kariotipe
(47, XX atau 47, XY), mongolism (bertelapak tebal seperti telapak kera), mata
sipit miring ke samping, bibir tebal, lidah menjulur, liur selalu menetes, gigi
kecil-kecil dan jarang.
2. Mutasi kromosom yang terjadi karena perubahan
struktur kromosom
Mutasi
karena perubahan struktur kromosom atau kerusakan bentuk kromosom disebut juga
dengan istilah aberasi. Macam-macam aberasi dapat dijelaskan sebagi berikut :
a. Delesi atau defisiensi
Mutasi karena kekurangan segmen
kromosom. Macam-macam delesi antara lain:
·
Delesi terminal; ialah delesi yang
kehilangan ujung segmen kromosom.
·
Delesi interstitial; ialah delesi
yang kehilangan bagian tengah kromosom.
·
Delesi cincin; ialah delesi yang
kehilngan segmen kromosom sehingga berbentuk lingkaran seperti cincin.
·
Delesi loop; ialah delesi cincin
yang membentuk lengkungan pada kromosom lainnya.Hal ini terjadi pada waktu
meiosis, sehingga memungkinkan adanya kromosom lain (homolognya) yang tetap
normal.
b. Duplikasi, ialah mutasi karena kelebihan segmen
kromosom.
c. Translokasi
Translokasi adalah mutasi yang
mengalami pertukaran segmen kromosom ke kromosom non homolog. Macam-macam
translokasi antara lain:
·
Translokasi
homozigot(resiprok); ialah translokasi yang mengalami pertukaran segmen kedua
kromosom homolog dengan segmen kedua kromosom non homolog.
·
Translokasi
Heterozigot(non resiprok); ialah translokasi yang hanya mengalami pertukaran
satu segmen kromosom ke satu segmen kromosom non homolog.
·
Translokasi
Robertson(fusion).
d. Inversi
Inversi adalah mutasi yang mengalami
letak gen-gen, karena selama meiosis kromosom terpilin dan terjadi kiasma.
Macam-macam inverse antara lain :
·
Inversi parasentrik; terjadi pada
kromosom tidak bersentromer
·
Inversi perisentrik; terjadi pada
kromosom bersentromer.
e. Isokromosom
Isokromosom adalah mutasi kromosom
yang terjadi pada waktu menduplikasikan diri, pembelahan sentromernya mengalami
perubahan arah pembelahan sehingga terbentuklah dua kromosom yang masing-masing
berlengan identik (sama). Jika dilihat dari pembelahan sentromernya maka
isokromosom disebut juga fision, jadi peristiwanya berlawanan dengan
translokasi Robertson (fusion) yang mengalami penggabungan.
f. Katenasi
Katenasi adalah mutasi kromosom
yang terjadi pada dua kromosom non homolog yang pada waktu membelah menjadi empat
kromosom, saling bertemu ujung-ujungnya sehingga membentuk lingkaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar